Semua Berita

Inisiasi Pengembangan Indikator EAFM Perairan Umum Daratan

Inisiasi Pengembangan Indikator EAFM Perairan Umum Daratan

  04 March 2020   Admin   Dibaca 4788 kali berita
Oleh M. Maskur Tamanyira / WWF-Indonesia WWF-Indonesia dan Direktorat Sumber Daya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Dir. SDI KKP) yang bekerja sama dengan Pusat Kajian Studi Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor (PKSPL – IPB)dan Indonesian Network for Fisheries Resources Management (INFREM) pada tanggal 12 Agustus kemarin mengadakan diskusi bersama para peneliti, akademisi, dan perwakilan birokrasi membahas tentang pengelolaan sumberdaya ikan di perairan umum daratan.   Direktur SDI KKP Tony Ruchimat yang mewakili Direktur Jenderal Perikanan Tangkap menyampaikan bahwa sumber daya ikan di Perairan Umum Daratan dapat menjadi penyokong kebutuhan protein bagi masyarakat…
Workshop Penilaian Indikator EAFM di Banggai, Sulawesi Tengah Dipublikasikan

Workshop Penilaian Indikator EAFM di Banggai, Sulawesi Tengah Dipublikasikan

  04 March 2020   Admin   Dibaca 22625 kali berita
Oleh Windy Rizki / WWF - Indonesia Pada Oktober-September 2013, tim Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan (STPL) Palu selaku salah satu kampus yang menjadi tim penilai Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) melakukan pengumpulan data lapangan di Kabupaten Banggai dan Banggai Laut, Sulawesi Tengah. Hasil pengumpulan data tersebut telah menjadi laporan penilaian EAFM dan dikompilasi oleh kelompok kerja. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, tim dari STPL akan mempresentasikan hasil penilaian performa perikanan di kedua Kabupaten tersebut. Hasil penilaian performa perikanan di kedua Kabupaten tersebut dipaparkan melalui Workshop Penilaian Indikator EAFM di Kabupaten Banggai dan…
Kondisi Perikanan Menurun, Wakatobi Berencana Terbitkan Perda Pengelolaan Perikanan

Kondisi Perikanan Menurun, Wakatobi Berencana Terbitkan Perda Pengelolaan Perikanan

  04 March 2020   Admin   Dibaca 139884 kali berita
oleh Achmad Mustofa / WWF-Indonesia Nelayan di Wakatobi mengeluhkan semakin jauhnya lokasi tangkapan ikan, menurunnya ikan hasil tangkapan, dan semakin lamanya waktu tangkap. Kondisi yang meresahkan masyarakat nelayan dan pengusaha tersebut membuat pemerintah daerah wakatobi berinisiatif melakukan perbaikan pengelolaan perikanan. Difasilitasi oleh WWF-Indonesia, rancangan peraturan daerah mengenai pengelolaan perikanan bertanggung jawab di Kabupaten Wakatobi disusun,  agar perikanan di Wakatobi dikelola secara berkelanjutan. WWF-Indonesia menggandeng learning center untuk pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (EAFM/Ecosystem Approach to Fisheries Management) dari Universitas Haluoleo dalam pembuatan naskah akademis sebagai landasan dalam menentukan aspek-aspek yang masuk di dalam rancangan peraturan…
Adopsi EAFM di TN Teluk Cenderawasih

Adopsi EAFM di TN Teluk Cenderawasih

  04 March 2020   Admin   Dibaca 55894 kali berita
Oleh Davidson Rato Nono / WWF-Indonesia Pelatihan penilaian kinerja pengelolaan dengan indikator Pendekatan Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekosistem atau Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) telah dilaksanakan selama tiga hari di Manokwari, Papua Barat pada tanggal 21 Mei hingga 23 Mei 2014. Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari komitmen kerja sama antara Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua Barat dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Teluk Wondama yang didukung oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih TNTC, Universitas Negeri Papua dan WWF-Indonesia Teluk Cenderawasih Project. Kegiatan ini menghadirkan instruktur dari PKSPL – IPB…
Forum Koordinasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya Ikan (FKPPS) Nasional

Forum Koordinasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya Ikan (FKPPS) Nasional

  05 March 2020   Admin   Dibaca 220272 kali berita
Forum Koordinasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya Ikan (FKPPS) Nasional, merupakan acara 2 tahunan yang dihadiri oleh seluruh kepala dinas perikanan di Indonesia dan kepala pelabuhan yang memiliki izin pusat dan lokasi kegiatannya selalu berpindah-pindah pelaksanaannya di Kota/ Kabupaten pesisir. Pada kesempatan kali ini, Ambon di dapuk menjadi Tuan rumah. Dilaksanakan selama 2 hari Pada 19-20 Maret 2014, FKPPS ini mengusung tema “Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber daya Ikan yang berkelanjutan melalui implementasi RPP dan EAFM” dan dibuka sendiri oleh Direktur Jenderal Perikanan Tangkap serta Perwakilan Gubernur Maluku. Selain yang tersebut sebelumnya, acara ini juga menghadirkan perwakilan Peneliti,…
Indonesia Memimpin Inisiatif Peningkatan Kapasitas SDM EAFM di Dunia

Indonesia Memimpin Inisiatif Peningkatan Kapasitas SDM EAFM di Dunia

  04 March 2020   Admin   Dibaca 59298 kali berita
Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK3) Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem – EAFM (Ecosystem Approach to Fisheries Management) telah ditetapkan. Bertempat di Jakarta, 17 Maret lalu menjadi sejarah bagi perikanan di Indonesia untuk mengelola perikanan secara berkelanjutan melalui penetapan SK3 EAFM. Penetapan ini dihadiri oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (BPSDM-KP), Dit. Lingkup Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, perusahaan perikanan dan kelautan, asosiasi  perusahaan perikanan, fakultas perikanan dan kelautan dari beberapa universitas, serta lembaga swadaya masyarakat yang terbagi menjadi tim verifikator dan perumus. Kedua tim tersebut selanjutnya melakukan sidang pembahasan dan penetapan…
Peluncuran Indikator EAFM untuk Perikanan Berkelanjutan

Peluncuran Indikator EAFM untuk Perikanan Berkelanjutan

  04 March 2020   Admin   Dibaca 10166 kali berita
Menindaklanjuti komitmen berbagai pihak untuk menciptakan pengelolaan perikanan lebih baik, pada 18 Februari lalu Direktorat Jendral Perikanan Tangkap Kementrian Kelautan dan Perikanan meresmikan panduan penilaian indikator pelaksanaan Pengelolaan Perikanan dengan Pendekatan Ekosistem (EAFM). Peresmian tersebut dilaksanakan bersamaan dengan peluncuran rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia 718 (WPP-NRI 718) yang dilaksanakan di Gedung Mina Bahari 3 Kementrian Kelautan dan Perikanan. Secara global, seluruh praktik perikanan dilakukan secara bertanggung jawab yang berlandaskan norma kode etik perikanan yang bertanggung jawab atau Code of Conduct for Resposible Fisheries (CCRF) tahun 1995. Melalui prinsip-prinsipnya, EAFM…
Lokakarya Kesepakatan Standar Kompetensi Kerja (SKK) EAFM

Lokakarya Kesepakatan Standar Kompetensi Kerja (SKK) EAFM

  04 March 2020   Admin   Dibaca 54367 kali berita
Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach Fisheries Management – EAFM) yang dijadikan sebagai dasar pengelolaan perikanan membutuhkan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas untuk menciptakan keberlanjutan sumberdaya perikanan dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Untuk mengembangkan SDM tersebut, disusunlah sebuah standar kompetensi kerja (SKK) yang melibatkan semua unsur pengelola dan pengguna sumberdaya perikanan. Penyusunan standar kerja EAFM bekerjasama dengan Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPSDM) Kelautan Perikanan dan Direktorat Sumberdaya Ikan KKP yang diinisiasi sejak September 2013 hingga awal  Februari 2014 lalu. Menindaklanjuti komitmen pengembangan SDM untuk EAFM, dilakukan workshop kesepakatan terkait SKK EAFM pada 13 Februari 2014 di Hotel Aston…
SIARAN PERS KOMISI TUNA INDONESIA (Indonesian Tuna Commission)  :

SIARAN PERS KOMISI TUNA INDONESIA (Indonesian Tuna Commission) :

  05 March 2020   Admin   Dibaca 21921 kali berita
Indonesia Perlu Perbaiki Pengelolaan Tuna Untuk Peningkatan Daya Saing Di Pasar Tuna Global. Jakarta (20/12) – Indonesia adalah salah satu negara produsen tuna terbesar di dunia. Dengan total produksi 613.575 ton pertahun dengan nilai sebesar 6,3 triliun rupiah pertahun (KKP, 2011), dan dikung dengan wilayah yang mencakup dua samudera kunci untuk perikanan tuna (Samudera Hindia dan Pasifik) Indonesia menjadi negara penting bagi perikanan tuna global baik dari sisi sumberdaya, habitat dan juga perdagangan.  Disatu sisi, keberlanjutan stock sumberdaya tuna di alam terus merosot karena masih lemahnya pengelolaan perikanan tuna. Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia status tingkat ekploitasi…
Konsultasi Nasional Hasil Pilot Testing Tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Mengakhiri Proses Pengembangan Indikator EAFM

Konsultasi Nasional Hasil Pilot Testing Tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Mengakhiri Proses Pengembangan Indikator EAFM

  04 March 2020   Admin   Dibaca 6773 kali berita
Konsultasi Nasional Hasil Pilot Testing Di Tiga Wilayah Pengelolaan Perikanan Mengakhiri Proses Pengembangan Indikator EAFM di Indonesia Pada tahun 2012, pilot testing Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) berbasis spesies dan wilayah pengelolaan telah dilakukan di Wakatobi, Berau, Flores Timur, Lembata, Alor, Kei, dan Seram bagian Timur. Pilot testing ini dilakukan untuk melihat apakah relevan untuk diterapkan pada scope wilayah kecil dengan spesies ikan yang spesifik. Pada kali ini Universitas Syiah Kuala, Universitas Riau, Institut Pertanian bogor, Universitas Hasanudin, Universitas Mulawarman, Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Mataram, Universitas Pattimura, Universitas Haloeleo, serta Politeknik Pertanian Negeri Kupang yang merupakan embrio dari…
Kumpulan Penelitian Perikanan Tangkap
Status Stok Sumber Daya Ikan
KEPMEN 50/2017
O M U
Overfishing Moderate Underfishing
WPP-571
Cumi-cumi M
Ikan Demersal U
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-572
Cumi-cumi U
Ikan Demersal M
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting U
Lobster M
Rajungan U
Udang Penaeid O
WPP-573
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting U
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-711
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting O
Lobster M
Rajungan O
Udang Penaeid M
WPP-712
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting M
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-713
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting M
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-714
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang M
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid U
WPP-715
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-716
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-717
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang M
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting M
Lobster O
Rajungan O
Udang Penaeid U
WPP-718
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting M
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid M
Ukuran Matang Gonad Beberapa Jenis Ikan
Ikan Panjang_lm
Tuna Sirip Kuning 137,50 (FL)
Tuna Sirip Biru 140 cm
Tuna Mata Besar Jantan : 140,5-151,9  
Betina : 133,5-137,9(FL)
Tuna Albakor 107.5 cm
Tongkol Krai 29-30 cm
Tongkol Komo 40-65 cm
Tongkol 35 cm
Teripang 16 cm,184 gr
Teri Jengki 6 cm
Tenggiri 40-45 cm
Tembang 11,95 FL
Slanget Jantan : 13,9-14,6
Betina : 13,1-13,8 (TL)
Selar Kuning J: 13,9-14,2
B: 13,5-13,8 (TL)
Selar Bentong 20,80 FL
Rajungan 7-9 cm (CL)
Peperek 13.0 SL
Pari Manta 380-460 cm
Pari M:59.9-69.1 /F:59.9-69.1 cm
Mata Tujuh M:3.51-4.0/ F:4.01-4.5 cm
Mahi-mahi 65 cm
Lencam 45.3 cm
Lemuru 15.0 cm
Betina: 9,9 (TL)
Layaran 156-250 cm
Layang Deles Jantan : 19,6-20,1
Betina : 19,8-20,3
Layang 16,21 FL
Kuwe 42.0 SL
Kurisi F:15-18 cm
Kurau F:28.5-29 cm/ M:22.5-24.3 cm
Kuniran F:13.6-14.3/ M:14.4-15.1 cm
Kerapu 39 cm
Kerang Dara M : 2.720-2.950 cm/ F:2.230-3.050 cm
Kepiting Bakau 9-10 up CL/301-400 gr
Kembung 16,89 FL
Kambing kambing 14.0 TL
Kakap Putih 29-60 cm
Kakap Merah 42.9 FL
Gerotgerot 40.0 cm
Cakalang 40-41.9 cm
Butana 18.0 FL
Belanak 24-26 cm
Bawal Putih 18 cm
Bawal Hitam 22-24 cm
Baronang 24 cm
Barakuda F:66.0 FL/ M:60.0 FL
Banyar 18,03 FL
Supported by
WWF