Oleh Davidson Rato Nono / WWF-Indonesia
Pelatihan penilaian kinerja pengelolaan dengan indikator Pendekatan Pengelolaan Perikanan Berbasis Ekosistem atau Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) telah dilaksanakan selama tiga hari di Manokwari, Papua Barat pada tanggal 21 Mei hingga 23 Mei 2014. Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari komitmen kerja sama antara Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Papua Barat dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Teluk Wondama yang didukung oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih TNTC, Universitas Negeri Papua dan WWF-Indonesia Teluk Cenderawasih Project. Kegiatan ini menghadirkan instruktur dari PKSPL – IPB dengan peserta yang berasal dari beberapa instansi seperti Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Teluk Wondama, BAPPEDA Kab. Teluk Wondama, Badan Lingkungan Hidup Ka. Teluk Wondama, Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kab. Teluk Wondama, Balai Besar TNTC, Universitas Negeri Papua,dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat .
Kegiatan pelatihan ini menurut Beny A. Noor, Project Leader WWF Teluk Cenderawasih, bertujuan untuk mengenalkan skema pengelolaan perikanan berkelanjutan di perairan kawasan Taman Nasional Teluk Cenderawasih, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, sekaligus menjadi salah satu alat untuk melengkapi Rencana Pengelolaan Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang telah disusun dan ditetapkan tahun 2009.
Penyampaian materi pelatihan dilakukan oleh tim PKSPL – IPB selama tiga hari. Dimulai dengan pemaparan dan pemahaman mengenai EAFM, 6 domain yang menjadi tolak ukur EAFM, hingga simulasi penilaian pengelolaan perikanan yang saat ini sudah berjalan di kawasan TNTC Kabupaten Teluk Wondama berdasarkan indikator-indikator dari keenam domain EAFM tersebut. Simulasi penilaian EAFM menggunakan perangkat lunak yang sudah dikembangkan oleh PKSPL – IPB bersama tim EAFM Nasional.
Di akhir kegiatan pelatihan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Teluk Wondama sepakat untuk membentuk Tim Kerja EAFM yang terdiri dari berbagai instansi terkait, di antaranya Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih, Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olah Raga, BAPPEDA, Badan Lingkungan Hidup, Universitas Negeri Papua dan WWF-Indonesia Teluk Cendrawasih Project. Selain itu, Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Papua Barat menyatakan kesiapannya serta berkomitmen untuk melaksanakan pengelolaan perikanan dengan mempertimbangkan aspek-aspek ekosistem guna menjaga keberlanjutan sumber daya ikan yang ada di kawasan perairan kabupaten Teluk Wondama yang juga merupakan kawasan konservasi perairan Taman Nasional Teluk Cenderawasih .
Komitmen ini melengkapi adanya pengelolaan perikanan berkelanjutan di tingkat Wilayah Pengelolaan Perikanan yang diturunkan hingga di tingkat Kabupaten, menyusul inisiatif yang dilakukan oleh WWF-Indonesia di Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Flores Timur.