Profil Perikanan

  Indonesia adalah negara kepulauan dengan jumlah pulau 13.466 buah (Bakosurtanal 2010).  Luas seluruh wilayah daratan dan laut Indonesia adalah 1.910.931,32 Km2 (Depdagri 2010).  Wilayah perairan laut Indonesia terdiri dari teritorial seluas 284.210,90 Km2, perairan laut 12 mil seluas 279.322 Km2 dan laut pada zona ekonomi eksklusif (ZEE) seluas 2.981.211 Km2 (Unclos 1982).  Kemudian panjang garis pantai menurut Bakosurtanal (2006) adalah 104.000 Km, yang ditempati oleh 324 kabupaten/kota pesisir dari 497 di seluruh Indonesia (Kemendagri, 2010).
  Angka sementara yang dikeluarkan dalam statistik perikanan KKP (2011), tercatat produksi tangkapan perikanan laut untuk semua jenis ikan sebesar 5.061.680 Ton dengan nilai sebesar 65,697 M rupiah lebih. Jumlah tangkapan tersebut dihasilkan dari operasi penangkapan di laut yang dilakukan oleh 2.237.640 orang nelayan dengan jumlah total armada besar dan kecil sebanyak 557.140 buah.  Kondisi perikanan laut Indonesia ini yang melakuan operasi penangkapan di perairan teritorial sampai ZEE, masih minim dukungan dari sarana dan prasarana pelabuhan yang hanya berjumlah 816 buah di seluruh Indonesia.  Kategori pelabuhan ini terdiri dari pelabuhan perikanan samudera (PPS) 6 buah, pelabuhan perikanan nusantara (PPN) 14 buah, pelabuhan perikanan pantai (PPP) 47 buah, dan pangkalan pendaratan ikan (termasuk swasta) 751 buah.  Kurangnya sarana pelabuhan, termasuk sarana paska tangkap, menyebabkan penanganan ikan kurang maksimal sehingga menurunkan kualitas ikan hasil tangkapan dan harganya menurun.