Menggiatkan Kajian Ilmiah Tuna Berkelanjutan di Indonesia
Tuna merupakan sumber daya perikanan bersama karena jangkauan migrasi dan stoknya. Selain itu, dari sisi ekonomi tuna menjadi salah satu komoditas perikanan penting bagi Indonesia dan dunia. Sumber daya perikanan tuna sendiri terdiri dari dua kelompok, yaitu tuna besar dan tuna kecil. Ada empat jenis tuna besar di Indonesia, yaitu sirip kuning atau madidihang (Thunnus albacares), mata besar (Thunnus obesus), sirip biru selatan (Thunnus maccoyii), dan albakor (Thunnus alalunga). Tuna kecil pun terdiri dari empat jenis di Indonesia, yaitu cakalang (Katsuwonus pelamis), tongkol komo (Euthynnus affinis), tongkol krai (Auxis thazard), dan tongkol abu-abu (Thunnus tonggol). Pada tahun 2011, tidak kurang dari satu juta ton tuna Indonesia diekspor ke berbagai tujuan negara utama pembeli tuna, seperti Jepang, Amerika, dan beberapa negara di Uni Eropa. Nilai ekspornya pun mencapai 11 triliun rupiah. Oleh karena itu, Indonesia termasuk lima besar negara utama produsen tuna di dunia. Namun, pada beberapa dekade terakhir terjadi penurunan stok tuna di alam.
Banyak permasalahan yang dihadapi perikanan tuna di Indonesia, seperti aspek pengelolaan, aspek sumber daya, aspek teknologi, hingga aspek data dan informasi. Jika masalah – masalah ini terus dibiarkan akan menjadi penyebab turunnya sediaan sumber daya tuna dan dapat mengancam kelangsungan usaha serta bisnis tuna Indonesia. Perkembangan dan kecenderungan permintaan pasar akan produk tuna yang ramah lingkungan pun menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia.
WWF-Indonesia dan Kementerian Kelautan Perikanan bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pengelolaan perikanan tuna dengan mengadakan Simposium Tuna Nasional. Simposium Tuna Nasional dengan tema Pengelolaan Perikanan Tuna Berkelanjutan diharapkan dapat menghadirkan informasi ilmiah terkini untuk menjadi bahan pertimbangan dalam perbaikan pengelolaan perikanan tuna di Indonesia. Ada enam tema yang bisa dipilih pemakalah dalam mengembangkan kajiannya: status stok perikanan tuna, harvest control rules, perkembangan teknologi dan armada tangkap tuna yang berkelanjutan, pasar perikanan tuna yang berkelanjutan dan berkeadilan, kebijakan dan pengelolaan tuna yang berkelanjutan, dan persyaratan dan resolusi perikanan tuna internasional. Simposium ini juga melibatkan semua unsur terkait bidang penelitian tuna seperti pemerintah, swasta, peneliti, dan akademisi.
_Saraswati_Adityarini_-_Yayasan_WWF_Indonesia.jpg)
