Artikel

Publikasi “Prosiding Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Karang Berkelanjutan Indonesia 2015”

    Dibaca 2565 kali berita

Oleh: Dita Larasati (Capture Fisheries Assistant WWF-Indonesia)

Simposium Nasional Pengelolaan Perikanan Karang Berkelanjutan Indonesia telah dilaksanakan pada November 2015 lalu di Bali. Simposium ini dihadiri oleh 75 pemakalah terpilih yang berasal dari berbagai instansi pemerintah, akademisi, serta lembaga swadaya masyarakat untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka tentang perikanan karang di Indonesia, tiga aspek yang menjadi fokus dalam simposium ini yaitu biologi-populasi-ekologi, pemanfaatan ramah lingkungan dan sosial ekonomi, serta kebijakan pengelolaan.

Hasil penelitian yang sudah dipresentasikan tersebut disusun dalam sebuah Prosiding, kegiatan simposium dan penyusunan prosiding ini terlaksana atas kerjasama Direktorat Jendral Perikanan Tangkap, Kementrian Kelautan dan Perikanan (melalui proyek COREMAP-CTI) dan WWF-Indonesia, yang dalam pelaksanaannya juga didukung oleh Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan - Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB). Penerbitan prosiding ini dilakukan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan tahun 2016.

Proses penyusunan prosiding ini melalui beberapa tahapan yaitu seleksi dari reviewer terhadap makalah-makalah yang telah dipresentasikan dan editing oleh tim redaksi dari COREMAP-CTI dan WWF-Indonesia. Reviewer tersebut yaitu Prof.Dr.Ali Suman (Balitbang KP KKP), Drs. Bambang Sumiono, M.Si (Balitbang KP KKP), Dr. Umi Muawanah, M.Sc (Balitbang KP KKP), Prof. Dr. Sam Wouthuyzen (LIPI), Dr.Ir. Luky Adrianto, M.Sc (FPIK IPB), Dr. Ir.M. Mukhlis Kamal, M.Sc (FPIK IPB), Dr. Azbas Taurusman (FPIK IPB), Dr. I Wayan Gede Astawa Karang, S.Pi, M.Si (FPIK Udayana), dan Ni Made Ernawati, S.Kel, M.Si (FPIK Udayana).
(Download Prosiding Simposium Perikanan Karang Berkelanjutan Indonesia)

Berdasarkan kesepakatan reviewer, makalah yang tidak memenuhi kriteria harus diperbaiki agar bisa dimasukkan dalam prosiding melalui dua mekanisme, yaitu perbaikan editing yang dilakukan oleh editor dan perbaikan oleh penyusun makalah jika ada kesalahan substansi.  Sedangkan makalah yang memiliki kesalahan mayor atau tidak sesuai dengan topik pembahasan simposium, ditolak untuk tercantum dalam prosiding. Berdasar hasil review dari 75 makalah yang dipresentasikan, terdapat 58 makalah yang diterima, 15 makalah ditolak dan 2 makalah mengundurkan diri. Sampai pada batas waktu perbaikan makalah, dari 58 makalah yang diterima tersebut hanya 37 makalah yang dikirim kembali hasil perbaikannya dan berhak dimasukkan dalam publikasi prosiding.

Prosiding Simposium Pengelolaan Perikanan Karang Berkelanjutan Indonesia ini merumuskan beberapa hal yang perlu diterapkan dalam mendukung pengelolaan perikanan karang yang lestari di Indonesia, diantaranya yaitu; (1) mengenai stok perikanan karang diperlukannya verifikasi taksonomi distribusi ikan karang baik secara morfologi maupun genetic untuk peningkatan kualitas identifikasi ikan karang di Indonesia,serta peningkatan kualitas riset terutama yang terkait dengan larval connectivity, ecological connectivity, dan penilaian kawasan konservasi perairan; (2) dari praktek pemanfaatan ramah lingkungan dan sosial ekonomi yaitu inventarisasi alat tangkap perikanan karang ramah lingkungan dari berbagai indikator meliputi productivity, selectivity, applicability, cost termasuk alat bantu tangkap, dan Perlu adanya kebijakan untuk mengatur tentang jumlah dan pengoperasian alat tangkap dan alat bantu tangkap; (3) dari segi kebijakan dapat menggunakan indikator Ecosystem Approach to Fisheries Management(EAFM) sebagai acuan dalam memotret status dan permasalahan perikanan karang serta menentukan arah perbaikan pengelolaannya pada skala lokal sampai nasional, penerapan indikator EAFM harus dilakukan secara komprehensif untuk menjamin pengelolaan perikanan karang yang berkelanjutan.

Harapannya prosiding dari hasil-hasil penelitian dari para pakar/ahli, peneliti, akademisi ini dapat memberikan rekomendasi terbaik bagi perbaikan, pengelolaan dan kebijakan tata kelola melalui Rencana Pengelolaan Perikanan (RPP) ikan karang. WWF juga mempunyai harapan agar simposium tentang perikanan karang ini dapat dilakukan secara reguler minimun 2 tahun sekali agar aspek-aspek yang mempengaruhi dalam upaya perbaikan terus diperbaharui.

Sumber: wwf.or.id (WWF-Indonesia)

Kumpulan Penelitian Perikanan Tangkap
Status Stok Sumber Daya Ikan
KEPMEN 50/2017
O M U
Overfishing Moderate Underfishing
WPP-571
Cumi-cumi M
Ikan Demersal U
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-572
Cumi-cumi U
Ikan Demersal M
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting U
Lobster M
Rajungan U
Udang Penaeid O
WPP-573
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting U
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-711
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting O
Lobster M
Rajungan O
Udang Penaeid M
WPP-712
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting M
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-713
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting M
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-714
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang M
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid U
WPP-715
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-716
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-717
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang M
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting M
Lobster O
Rajungan O
Udang Penaeid U
WPP-718
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting M
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid M
Ukuran Matang Gonad Beberapa Jenis Ikan
Ikan Panjang_lm
Tuna Sirip Kuning 137,50 (FL)
Tuna Sirip Biru 140 cm
Tuna Mata Besar Jantan : 140,5-151,9  
Betina : 133,5-137,9(FL)
Tuna Albakor 107.5 cm
Tongkol Krai 29-30 cm
Tongkol Komo 40-65 cm
Tongkol 35 cm
Teripang 16 cm,184 gr
Teri Jengki 6 cm
Tenggiri 40-45 cm
Tembang 11,95 FL
Slanget Jantan : 13,9-14,6
Betina : 13,1-13,8 (TL)
Selar Kuning J: 13,9-14,2
B: 13,5-13,8 (TL)
Selar Bentong 20,80 FL
Rajungan 7-9 cm (CL)
Peperek 13.0 SL
Pari Manta 380-460 cm
Pari M:59.9-69.1 /F:59.9-69.1 cm
Mata Tujuh M:3.51-4.0/ F:4.01-4.5 cm
Mahi-mahi 65 cm
Lencam 45.3 cm
Lemuru 15.0 cm
Betina: 9,9 (TL)
Layaran 156-250 cm
Layang Deles Jantan : 19,6-20,1
Betina : 19,8-20,3
Layang 16,21 FL
Kuwe 42.0 SL
Kurisi F:15-18 cm
Kurau F:28.5-29 cm/ M:22.5-24.3 cm
Kuniran F:13.6-14.3/ M:14.4-15.1 cm
Kerapu 39 cm
Kerang Dara M : 2.720-2.950 cm/ F:2.230-3.050 cm
Kepiting Bakau 9-10 up CL/301-400 gr
Kembung 16,89 FL
Kambing kambing 14.0 TL
Kakap Putih 29-60 cm
Kakap Merah 42.9 FL
Gerotgerot 40.0 cm
Cakalang 40-41.9 cm
Butana 18.0 FL
Belanak 24-26 cm
Bawal Putih 18 cm
Bawal Hitam 22-24 cm
Baronang 24 cm
Barakuda F:66.0 FL/ M:60.0 FL
Banyar 18,03 FL
Supported by
WWF