Direktorat Sumber Daya Ikan menyelenggarakan workshop pelatihan Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) pada tanggal 7-12 Juni 2015 di Yogyakarta. Pelatihan tersebut diikuti oleh staf Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Direktorat Jenderal KP3K, Badan Pengembangan SDM KP, dan perwakilan berbagai instansi pemda antara lain Dinas Kelautan dan Perikanan dari Provinsi DIY, Provinsi Papua Barat, Kota Batam, Kabupaten Natuna, Kabupaten Aru, dan Bappeda Kabupaten Raja Ampat.
Dalam sambutannya, Direktur Sumber Daya Ikan menjelaskan bahwa pendekatan lingkungan menjadi paradigma pengelolaan perikanan saat ini karena pendekatan tersebut memerhatikan seluruh aspek yang terkait dengan kegiatan perikanan dan lingkungannya. Dengan memasukkan aspek di luar perikanan namun terkait dengan kegiatan perikanan, maka diharapkan pengelolaan perikanan tersebut akan berhasil. Saat ini, Rencana Pengelolaan Perikanan yang sudah menerapkan EAFM dalam penyusunannya adalah RPP WPP 718.
Pelatihan tersebut difasilitasi oleh beberapa instruktur yang ahli dalam bidangnya, antara lain Dr. Mukhlis Kamal, Dr. Suharyanto, dan Habibi Abdullah. Seluruh peserta mempelajari materi yang meliputi identifikasi masalah, pemetaan pemangku kepentingan (stakeholders), penyusunan kegiatan dan ruang lingkup wilayah kerjanya. Materi disampaikan melalui pemaparan dan simulasi. Peserta melakukan banyak simulasi dengan kelompok yang telah dibagi sejak awal pelatihan.
Selain menjalani materi kelas, peserta juga melakukan kunjungan ke Pantai Kukup, Kabupaten Gunung Kidul. Di pantai tersebut, peserta mengunjungi pusat penjualan ikan hias laut dan melakukan wawancara dengan pengelolanya. Dari sana, mereka mempelajari tentang pengaruh timbal balik antara perikanan karang dan pariwisata yang berbagi wilayah di Pantai Kukup dan sekitarnya.
Sumber Tulisan : Ditsdi-KKP