Artikel

Anak Bangsa Ciptakan Inovasi Alat Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan

    Dibaca 4826 kali berita
Oleh: Wahyu Teguh Prawira / WWF-Indonesia
 
Pada tanggal 31 Juli 2015 lalu, dewan juri Kompetisi Alat Penangkap Ikan Ramah Lingkungan tahun 2015 memutuskan  Galih Dandung Akbar, Romi Dwi Nanda, dan Muhamad Ali Dofir sebagai Juara 1 pada kegiatan Kompetisi Alat Penangkap Ikan Ramah Lingkungan tahun 2015.
 
 
Ketiga mahasiswa Universitas Brawijaya ini membuat inovasi alat penangkap ikan ramah lingkungan yang bernama“Electro Shield System: Pemertahanan Populasi Hiu (Carcharhinus leucas) dengan Mengoptimalisasi Peran Alat Tangkap Berkelanjutan Untuk Menurunkan Bycatch Di Perairan Indonesia”. Alat ini berfungsi untuk mengoptimalkan peran alat penangkap ikan dengan menambahkan perangkat elektronik sebagai sarana untuk menghalau hiu pada aktivitas penangkapan ikan.
 
Kegiatan dengan tema “Inovasi Alat Penangkap Ikan (API) untuk Perikanan Berkelanjutan” ini merupakan pertama kalinya diselenggarakan di Indonesia. Kegiatan ini diselenggarakan bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang terinspirasi dari International Smart Gear Competition.  Sebagai salah satu solusi dalam permasalahan penangkapan ikan yang ada, kompetisi ini memberikan kesempatan kepada akademisi, praktisi dan publik untuk berkontribusi dalam pembuatan inovasi API yang ramah lingkungan. 
 
Langkah selanjutnya dari kompetisi ini adalah bersama pemenang (Juara 1, 2, dan 3), KKP dan WWF-Indonesia akan menggandeng beberapa pihak dalam melakukan penelitian lanjutannya dan uji terapan dilapangan. Diharapkan inovasi tersebut dapat menjadi solusi yang aplikatif dalam menurunkan tangkapan sampingan (bycatch) terhadap biota laut yang dilindungi dan terancam punah. (Baca juga: KKP dan WWF Gelar Kompetisi Alat Penangkapan Ikan yang Ramah Lingkungan)
 
Setidaknya terdapat 3 tahapan seleksi yang telah digawangi oleh 9 dewan juri yang berasal dari kalangan Akademisi, Instansi Pemerintah, dan LSM bidang Kelautan dan Perikanan. Dalam penilaian tahap pertama, dari 95 abstrak yang diterima, hanya 22 abstrak yang dinyatakan lolos dan maju dengan proposal penelitian untuk dipresentasikan langsung kepada dewan juri. Electro Shield System karya mahasiswa Brawijaya dinobatkan sebagai karya inovasi terbaik karena memenuhi empat kriteria penilaian, yaitu 1) Kontribusi terhadap penghematan BBM (efisien dalam penggunaan BBM); 2) Tingkat selektifitas terhadap ukuran target spesies; 3) Kontribusi terhadap  mengurangi tertangkapnya by-catch; 4) Dampak negatif terhadap lingkungan/habitat perairan; 5) Resiko Bahaya.
 
Juara 2 diberikan kepada Adefryan Kharisma Y, dari Balai Karantina Ikan Tanjung Pandan dengan judul inovasi “Modifikasi Rawai Dasar Dengan Penggunaan Mata Pancing Magnet Permanen Untuk Mengurangi Hasil Tangkapan Sampingan Hiu.”  Juara 3 diberikan kepada tim Dian Pranoto dan Arqi Eka Pradana dari Universitas Brawijaya dengan judul inovasi “A-Tool (Audiosonic Tool), Application Technology of Audiosonic due to Reduce Bycatch.”  Juara Harapan 1 diberikan kepada Bagus Prasetio dari Universitas Diponegoro dengan judul inovasi “Perancangan Smart Portable Liftnet dengan Self-Electrical Source sebagai Solusi Alat Tangkap Ikan yang Ramah Lingkungan”.  Terakhir, Juara Harapan 2 diberikan kepada Ahmad Hadi Prayogo dari BPPI Semarang dengan judul inovasi “Uji Coba Lacuda V.2 (Lampu Celup Dalam Air) Berselongsong Karet”. 
 
“Meskipun tidak menang saya cukup bangga sekaligus bingung, karena ini merupakan sebuah kehormatan bagi kami anak nelayan dari pulau yang cukup jauh dapat berpartisipasi dan lolos penilaian tahap 1 dalam kegiatan ini,” ujar Idruss Badia sebagai salah satu peserta kompetisi. Idruss yang merupakan seorang nelayan yang juga berprofesi sebagai Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Pulau Buru – Ambon dan 35 peserta lainnya cukup bangga dalam berkontribusi dalam event yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini.
 
Sebagai bentuk dukungan dan upaya dalam mewujudkan praktek penangkapan ikan secara bertanggung jawab sesuai dengan Permen No 2/PERMEN-KP/2015 mengenai larangan beberapa alat penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Peraturan ini menuntut adanya pergantian alat tangkap tidak ramah lingkungan dengan alat penangkap ikan (API) yang ramah lingkungan dan inovasi alat tangkap baru atau pengembangan API yang sehingga lebih ramah lingkungan. Kegiatan dengan tema “Inovasi Alat Penangkap Ikan (API) untuk Perikanan Berkelanjutan” ini merupakan salah satu solusi dalam permasalahan yang ada. Memberikan kesempatan kepada akademisi, praktisi dan publik untuk berkontribusi dalam pembuatan inovasi API ini sangat disambut baik.
Kumpulan Penelitian Perikanan Tangkap
Status Stok Sumber Daya Ikan
KEPMEN 50/2017
O M U
Overfishing Moderate Underfishing
WPP-571
Cumi-cumi M
Ikan Demersal U
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-572
Cumi-cumi U
Ikan Demersal M
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting U
Lobster M
Rajungan U
Udang Penaeid O
WPP-573
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting U
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-711
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting O
Lobster M
Rajungan O
Udang Penaeid M
WPP-712
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting M
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid O
WPP-713
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil O
Kepiting M
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-714
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang M
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid U
WPP-715
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang U
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster O
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-716
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil U
Kepiting O
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid M
WPP-717
Cumi-cumi O
Ikan Demersal U
Ikan Karang M
Ikan Pelagis Besar O
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting M
Lobster O
Rajungan O
Udang Penaeid U
WPP-718
Cumi-cumi O
Ikan Demersal M
Ikan Karang O
Ikan Pelagis Besar M
Ikan Pelagis Kecil M
Kepiting M
Lobster M
Rajungan M
Udang Penaeid M
Ukuran Matang Gonad Beberapa Jenis Ikan
Ikan Panjang_lm
Tuna Sirip Kuning 137,50 (FL)
Tuna Sirip Biru 140 cm
Tuna Mata Besar Jantan : 140,5-151,9  
Betina : 133,5-137,9(FL)
Tuna Albakor 107.5 cm
Tongkol Krai 29-30 cm
Tongkol Komo 40-65 cm
Tongkol 35 cm
Teripang 16 cm,184 gr
Teri Jengki 6 cm
Tenggiri 40-45 cm
Tembang 11,95 FL
Slanget Jantan : 13,9-14,6
Betina : 13,1-13,8 (TL)
Selar Kuning J: 13,9-14,2
B: 13,5-13,8 (TL)
Selar Bentong 20,80 FL
Rajungan 7-9 cm (CL)
Peperek 13.0 SL
Pari Manta 380-460 cm
Pari M:59.9-69.1 /F:59.9-69.1 cm
Mata Tujuh M:3.51-4.0/ F:4.01-4.5 cm
Mahi-mahi 65 cm
Lencam 45.3 cm
Lemuru 15.0 cm
Betina: 9,9 (TL)
Layaran 156-250 cm
Layang Deles Jantan : 19,6-20,1
Betina : 19,8-20,3
Layang 16,21 FL
Kuwe 42.0 SL
Kurisi F:15-18 cm
Kurau F:28.5-29 cm/ M:22.5-24.3 cm
Kuniran F:13.6-14.3/ M:14.4-15.1 cm
Kerapu 39 cm
Kerang Dara M : 2.720-2.950 cm/ F:2.230-3.050 cm
Kepiting Bakau 9-10 up CL/301-400 gr
Kembung 16,89 FL
Kambing kambing 14.0 TL
Kakap Putih 29-60 cm
Kakap Merah 42.9 FL
Gerotgerot 40.0 cm
Cakalang 40-41.9 cm
Butana 18.0 FL
Belanak 24-26 cm
Bawal Putih 18 cm
Bawal Hitam 22-24 cm
Baronang 24 cm
Barakuda F:66.0 FL/ M:60.0 FL
Banyar 18,03 FL
Supported by
WWF