Penilaian pengelolaan perikanan di Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya secara aggregat menunjukkan pengelolaan yang baik dalam menerapkan EAFM. Namun masih terdapat beberapa perbaikan di setiap domainnya. Pada domain sumberdaya ikan, pengelolaan masih masuk pada kategori kurang menerapkan EAFM, dimana masih terdapat lima indikator dalam kondisi buruk yaitu, CPUE baku, trend ukuran ikan, komposisi spesies, spesies ETP, dan “range collapse” sumberdaya ikan, sedangkan indikator densitas/biomassa untuk ikan karang dan invertebrata masuk dalam kondisi sedang. Satu indikator dalam domain sumberdaya ikan yang memiliki nilai baik sekali adalah indikator proporsi ikan yuwana yang ditangkap.
Domain habitat dan ekosistem berada di kategori baik menerapkan EAFM. Dari tujuh indikator yang masuk kedalam domain habitat dan ekosistem, terdapat dua indikator yang masuk kedalam kategori kurang, yaitu indikator kualitas perairan, dan indikator status mangrove, sedangkan indikator yang masuk ke dalam kategori sedang sebanyak tiga indikator, yaitu indikator status lamun, status terumbu karang, dan habitat unik/khusus. Selanjutnya dua indikator yaitu indikator perubahan iklim terhadap kondisi perairan dan habitat masuk kedalam kategori baik, dan indikator status dan produktivitas estuari dan perairan sekitarnya masuk ke dalam kategori baik sekali.
Domain teknik penangkapan ikan berada di kategori baik menerapkan EAFM, dimana terdapat dua indikator masuk dalam kondisi baik sekali, yaitu indikator fishing capacity dan effort, dan indikator selektivitas penangkapan. Selanjutnya terdapat dua indikator dalam kondisi sedang, yaitu indikator metode penangkapan ikan yang bersifat destruktif dan atau ilegal, dan indikator modifikasi alat penangkapan ikan dan alat bantu penangkapan. Satu indikator yang memiliki nilai yang buruk adalah indikator sertifikasi awak kapal perikanan sesuai dengan peraturan.
Domain ekonomi berada di kategori baik sekali menerapkan EAFM. Dari tiga indikator yang masuk kedalam domain ekonomi, terdapat dua indikator yang masuk kedalam kategori baik sekali, yaitu indikator pendapatan rumah tangga, dan indikator saving rate, sedangkan indikator yang masuk ke dalam kategori sedang adalah indikator kepemilikan aset. Selanjutnya domain sosial masuk ke kategori sedang menerapkan EAFM. Terdapat dua indikator yang berada pada kategori baik sekali, yaitu indikator partisipasi pemangku kepentingan, dan indikator pemanfaatan pengetahuan lokal dalam pengelolaan sumberdaya ikan, sedangkan indikator konflik perikanan masuk ke dalam kategori buruk.
Domain kelembagaan berada di kategori sangat baik menerapkan EAFM, dimana terdapat tiga indikator masuk dalam kondisi baik sekali, yaitu indikator kepatuhan terhadap prinsip-prinsip perikanan yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perikanan yang telah ditetapkan baik secara formal maupun non-formal, indikator mekanisme pengambilan keputusan, dan indikator kapasitas pemangku kepentingan. Selanjutnya terdapat dua indikator dalam kondisi baik, yaitu indikator kelengkapan aturan main dalam pengelolaan perikanan, dan indikator tingkat sinergisitas kebijakan dan kelembagaan pengelolaan perikanan. Satu indikator yang memiliki nilai yang sedang adalah indikator rencana pengelolaan perikanan, dan satu indikator yang berada di kategori buruk yaitu indikator keberadaan otoritas tunggal pengelolaan perikanan.
Strategi pengelolaan perikanan di Kawasan Konservasi Kepulauan Derawan dan sekitarnya dilakukan secara bertahap, dimana untuk jangka pendek (0-5 tahun) dilakukan dengan pendekatan strategi pengembangan sosial (social development strategy), dan untuk jangka menengah (5-10 tahun) dan jangka panjang (10-15 tahun) dilaksanakan dengan pendekatan strategi berkelanjutan dengan mempertahankan kondisi eksisting (sustaining strategy). (Diunggah oleh Admin-AM)