Abstrak
ILMU KELAUTAN September 2011. Vol. 16 (3) 171-180 ISSN 0853-7291 Variabilitas Suhu dan Klorofil-a di Daerah Upwelling pada Variasi Kejadian ENSO dan IOD di Perairan Selatan Jawa sampai Timor Kunarso1*, Safwan Hadi2, Nining Sari Ningsih2, Mulyono S. Baskoro3 1)Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, Tembalang, Semarang. Telp./Fax. 0247474698; HP. 08121471191, Email: [email protected] 2)Program Studi Oseanografi, Institut Teknologi Bandung, Bandung 3)Jurusan Perikanan, FPIK, Institut Pertanian Bogor, Bogor Informasi mengenai variabilitas spasial suhu dan klorofil-a permukaan laut memiliki peran penting sebagai sarana pendugaan daerah potensi ikan tuna. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menggambarkan variabilitas suhu dan klorofil-a permukaan laut baik secara spasial maupun temporal di daerah upwelling pada variasi kejadian El Nino Southern Oscilation (ENSO) dan Indian Oscillation Dipole Mode (IOD) di perairan Selatan Jawa hingga Timor. Variabilitas suhu dan klorofil-a permukaan laut dikaji berdasarkan data-data MODIS(Moderate-Resolution Imaging Spektroradiometer) bulanan Level 3 dari satelit Aqua dan Terra. Nilai suhu dan klorofil-a permukaan laut bervariasi menurut waktu (bulan), wilayah (provinsi) dan variasi antar tahunan iklim global (El Niño-IOD(-), El Niño-IOD(+), La Niña-IOD(-) dan La Niña-IOD(+). Secara umum kisaran suhu permukaan laut (SPL) di daerah upwelling pada variasi ENSO dan IOD berkisar 26,18 –28,35°C dengan rerata 27,04±0,93°C. Kisaran klorofil-a sebesar 0,3–0,95 mg/M³ dengan rerata 0,69±0,28mg/M³. Mulai bulan Juni umumnya nilai suhu permukaan laut (SPL) semakin turun dan klorofil-a semakin meningkat hingga mencapai puncak bulan Agustus atau September, kemudian berangsur normal kembali. Nilai suhu permukaan laut terendah ditemukan berkembang dari timur (Bali) pada bulan Juni bergerak ke barat hingga Jawa Barat di bulan Oktober. Nilai klorofil-a tinggi berkembang sesuai dengan perkembangan suhu terendah, namun nilai klorofil-a tertinggi umumnya bergerak tidak sesuai dengan perkembangan SPL terendah. Klorofil-a tertinggi umumnya terjadi di perairan selatan Provinsi Bali. Jauh dekatnya pergerakan SPL terendah dan klorofil-a tinggi tampak dipengaruhi nilai IOD-nya, semakin besar nilai IOD maka semakin jauh gerakannya ke barat.
Kata kunci: Variabilitas, suhu, klorofil-a, upwelling, perairan selatan Jawa